:
Bismillahirrahmaanirrahiim... ...
• Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap mer
Bismillahirrahmaanirrahiim... ...
• Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap mer
asa
sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa
ini, dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah, ah aku tidak
mau mengira- ngira.
obrolan dari seorang sahabat
(By : Echo Boedy Sang Pengembara, Cyber Halaqoh)
• Rasa takutku makin menjadi-jadi, tatkala
seseorang yang tidak pernah kukenal sebelumnya mendekati dan menjawab
pertanyaan hatiku. "Inilah yang disebut Padang Mahsyar," suaranya begitu
menggetarkan jiwaku. "Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku," batinku.
Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan
dari seseorang yang kukenal
• Kusaksikan langit menghitam,
sesaat kemudian bersinar kemilauan. Bersamaan dengan itu, terdengar
suara menggema. Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari dimana semua
manusia akan menerima keputusan akan balasan dari amalnya selama hidup
didunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya,
surgakah yang akan dinikmati atau adzab neraka yang siap menanti.
• Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku mengingat amal-amal
baikku didunia. Mungkinkah aku tergolong orang-orang yang mendapat
kasih-Nya atau jangan-jangan ......... • Aku dan semua manusia lainnya
masih menunggu keputusan dari Yang menguasai hari pembalasan. Tak lama
kemudian, terdengar lag
i suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah.
i suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah.
• Lagi-lagi dadaku
berdebar, ada keyakinan bahwa namaku termasuk dalam daftar itu,
mengingat banyaknya infaq yang aku sedekahkan. Terlebih lagi, sewaktu
didunia aku dikenal sebagai juru dakwah. "Kalaulah banyak orang yang
kudakwahi masuk surga, apalagi aku," pikirku mantap
• Akhirnya,
nama-nama itupun mulai disebutkan. Aku masih beranggapan bahwa namaku
ada dalam deretan penghuni surga itu, mengingat ibadah-ibadah dan
perbuatan-perbuatan baikku. Dalam daftar itu, nama Rasulullah Muhammad
SAW sudah pasti tercantum pada urutan teratas, sesuai janji Allah
melalui Jibril, bahwa tidak satupun jiwa yang masuk kedalam surga
sebelum Muhammad masuk.
• Setelah itu tersebutlah para
Assabiquunal Awwaluun. Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya
melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang ke surga, diikuti para
istri-istri dan keluarga rasul lainnya.
• Para nabi dan rasul
Allah lainnya pun masuk dalam daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah
berjalan tenang dengan predikat Syahid dan syahidah pertama dalam Islam.
Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul
itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka
tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para
penghuni surga adalah melihat wajah Allah.
•
Kusaksikan para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur
mendapatkan nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang
bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para
mukminin terdahulu dan para syuhada dalam berbagai perjuangan pembelaan
agama Allah.
• Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu
giliran. Aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan
riang berlari untuk segera menikmati kesegaran telaga kautsar. Beberapa
dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku. Sepertinya
aku kenal mereka.
• "Subhanallah, itu si Paijo tukang ketoprak
dekat rumahku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Paijo,
pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa sebagian
besar hasil dagangnya ia kririmkan untuk ibu dan biaya sekolah empat
adiknya. Paijo yang rajin sholat itu, rela berpuasa berhari-hari asal
ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan.
• Tiba-tiba,
orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, "Paijo yang tukang mie
itu lebih baik dimata Allah. Ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain."
Sementara aku, semua hasil keringatku semata untuk keperluanku.
• Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yang tidak pernah
kuperhatikan. Anak- anak yang selalu menangis kelaparan dimalam hari
sementara sering kubuang sebagian makanan yang tak habis kumakan.
• "Subhanallah,itu mbah kartijo yang rumahnya dekat dengan masjid
ditempatku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Mbah
Kartijo, yang miskin tidak punya pekerjaan tetap,pakaianya selalu
kumal,tidak bisa membaca Al qur’an,tetapi dia selalu kemasjid untuk
sholat dengan membawa sajadahnya yang sudah lusuh.
• Tiba-tiba,
orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, “mbah Kartijo itu lebih
baik dimata Allah. Ia orangnya sederhana,iklas,apa adanya." Sementara
diriku, merasa lebih dari yang lainya, bisa baca Alquran dengan suara
yang indah tetapi tidak pernah kulakukan dengan rasa iklas semata-mata
karena Alloh, jarang ke masjid karena banyak urusan serta rasanya enggan
meninggalkan rumah yang lebih bagus daripada masjid .
• Lalu
berturut-turut lewat didepan mataku, mbok Iyem penjual pecel yang
kehadirannya selalu kutolak, pengemis yang setiap hari lewat depan rumah
dan selalu mendapatkan kata "maaf" dari bibirku dibalik pagar rumahku.
Orang disampingku berbicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku
meski tidak kulontarkan, "Mereka ihklas, tidak sakit hati serta tidak
memendam kebencian meski kau tolak."
• Masya Allah murid-murid
pengajian yang aku bina, mereka mendahuluiku ke surga. Setelah itu,
berbondong-bondong jamaah masjid-masjid tempat biasa aku berceramah.
"Mereka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Sedangkan kau, terlalu
banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang
bisa dipelajari dengan mendengar dari pada berbicara," jelasnya lagi.
• Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku dipanggil. Seiring
dengan itu antrian manusia-manusia dengan wajah ceria, makin panjang.
Tapi sejauh ini, belum juga namaku terpanggil. Aku mulai kesal, aku
ingin segera bertemu Allah dan berkata, "Ya Allah, didunia aku banyak
melakukan ibadah, aku bershodaqoh, banyak membantu orang lain, banyak
berdakwah, izinkan aku ke surgaMu."
• Orang dengan wajah
bersinar disampingku itu hendak berbicara lagi, aku ingin menolaknya.
Tetapi, tanganku tak kuasa menahannya untuk berbicara. "Ibadahmu bukan
untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapatkan surga Allah,
shodaqohmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu
tersimpan keinginan mendapatkan penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan
hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu," bergetar tubuhku
mendengarnya.
• Anak-anak yatim, Paijo, mbok Iyem, pengemis
tua, mbah Kartijo, murid-murid pengajian, jamaah masjid dan banyak lagi
orang-orang yang sering kuanggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih
dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah
balasan yang pantas untukku atas dakwah yang kulakukan, infaq yang
kuberikan, ilmu yang kuajarkan dan perbuatan baik lainnya.
•
Ternyata, aku tidak lebih tunduk dari pada mereka, tidak lebih ikhlas
dalam beramal dari pada mereka, tidak lebih bersih hati dari pada
mereka, sehingga aku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.
•
Akhirnya aku hanya tertunduk dan tak terasa menetes air mataku,kaki
terasa lemas tak kuasa menahan badan sehingga terduduk serta terus mohon
ampun membaca Istifar………
• Aku terbangun dengan keringat
dingin,rasanya lemas,jantung berdetak keras, saat itu jam 01.00.ku ambil
air wudhu untuk sholat malam,
• Yaa Alloh Alhamdulillah, Engkau telah ingatkan hamba MU yang banyak sekali kekurangan ini
obrolan dari seorang sahabat
(By : Echo Boedy Sang Pengembara, Cyber Halaqoh)
blogwalking pak.
BalasHapusok thank dah mau koment
Hapusmau gimana lagi namanya manusia pak tak kan luput dari kesalahan dan kesilapan
BalasHapusmakasih sob sharenya,,,
BalasHapusthank juga kehadiran and komentnya
HapusTerima kasih sharingnya. Sungguh suatu tempat yang didambakan oleh siapapun. Surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
BalasHapusthank kehadiran and komentnya sob
HapusPosting yang sangat menarik, mengingatkan kita kepada sang Pencipta :D
BalasHapusthank kehadiran and komentnya
HapusInsyaa Allaah ada jalan
BalasHapusFollow #53 Sukses gan...
BalasHapussilahkan kunjungi kembali www.maruco27.com
nice share sob..
BalasHapus.: jalan ke surga memang sulit, tetapi kita harus selalu berusaha, mudah2an kita termasuk Mas Broo, amin.
BalasHapusok...izin share pak...
BalasHapus